Hadits ke-4 dari 90, BAB 10. MENYEGERAKAN BERBUAT KEBAIKAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-4 dari 90, BAB 10. MENYEGERAKAN BERBUAT KEBAIKAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN



عن ابي هريرة رضي الله عنه قال؛ جَاءَ رَجُلٌ إلى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَقالَ: أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا؟ قالَ: أَنْ تَصَدَّقَ وأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ، تَخْشَى الفَقْرَ، وتَأْمُلُ الغِنَى، ولَا تُمْهِلُ حتَّى إذَا بَلَغَتِ الحُلْقُومَ، قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا، ولِفُلَانٍ كَذَا وقدْ كانَ لِفُلَانٍ. متفق عليه. 

بلغت الحلقوم: مجري النفس. و المريء: مجري الطعام والشراب


90.Dari Abu Hurairah ra. berkata, datang seseorang kepada Nabi SAW, lalu bertanya: "Sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya?" Beliau SAW menjawab: "kamu bersedekah kamu dalam keadaan sehat dan pelit, saat takut miskin dan ingin kaya, dan jangan kamu tunda (bersedekah) hingga ruh sampai di tenggorokan, lalu kamu (baru memberikan harta dan) berkata "untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian" dan saat itu (sebenarnya harta itu) sudah jadi milik fulan" HR. Muttafaqun alaih.

Al Khulqum: saluran nafas, dan Al Mariu: saluran makan dan minum. 


HR. Bukhari Fii Zakati (Bab Ayyu shadaqahi afdalu) wal washaya (Bab Shadaqati 'indal mauti), Wa Muslim Fii Zakati ( Bab Bayaanun anna Afdhala shadaqati, shadaqatun ashahihu syahiihu)


Lugahtul Hadits:

- Tashaddaqu : asalnya tatashadaqu, dimana memasukkan huruf ta kedua di huruf shad, dan bisa dibaca ringan huruf shad atas dihapusnya salah satu huruf ta'nya

- Syahhu:Bakhil, dikatakan juga; pelit untuk penghematan, atau disaat terjadi sifat alami seseorang.

- Takhsya: Takut

- Ta'mulu: tamak

- Balaghail Hulqum:yaitu kondisi ruh sampai di tenggorokan.

- Qulta lifulani kadza: bisa dikatana maksudnya menyebutkan hak-hak orang lain, bisa berwasiat, bisa dengan pembagian warisan.

- Waqad kaana lifulaanin: (hartanya) telah menjadi hak yang telah diberikan, atau yang mewarisi lebih sepertiganya setelah itu bebas menggunakannya atau membatalkannya.    


Faidah Hadist;

- Bahwa shadaqah dalalam kondisi sehat lebih utama daripada saat kondisi sakit, karena sifat bakhil sering terjadi pada saat seseorang sehat. namun jika bersedia (mengeluarkan harta) dalam kondisi sehat dan bersedekah,maka hal itu menunjukkan kebenaran niatnya dan besar cintanya untuk Allah Ta'ala. Sikap berbeda dari berputus asa dari sehat dan memandang akhir hartanya untuk orang lain. maka sebenarnya sedekahnya pada saat itu hanya berkurang hartanya. 

- Dikatakan juga dalam sebuah hadist agar suka menyegerakan kebaikan dan menunaikan sedekahnya sebelum datangnya kematian seseorang.


Previous Post Next Post

Categorised Posts

نموذج الاتصال