14
nasihat dan wasiat KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah
- Tulisan di papan
tulis dekat tempat tidur KH. Ahmad Dahlan yang ditulis dalam bahasa arab yang
artinya: “Hai Dahlan, sungguh di depanmu pasti kau
lihat perkara yang lebih besar dan mematikan, mungkin engkau selamat atau
sebaliknya akan tewas. Hai Dahlan, bayangkan kau sedang berada di dunia
ini sedirian beserta Allah dan dimukamu ada kematian, pengadilan amal, surga,
dan neraka. Coba kau piker, mana yang paling mendekati dirimu selain kematian.
Mereka yang menyukai dunia bisa memperoleh dunia walaupun tanpa sekolah.
Sementara yang sekolah dengan sungguh-sungguh karena mencintai akhirat ternyata
tidak pernah naik kelas. Gambaran ini melukiskan orang-orang yang celaka di
dunia dan akhirat sebagai akibat dari tidak bisa mengekang hawa-nafsunya.
Apakah kau tidak bisa melihat orang-orang yang mempertuhankan hawa nafsu?” - Kewajiban Setiap
Manusia “Aku ini sudah tua, berusia lanjut,
kekuatanku pun sudah sangat terbatas. Tapi, aku tetap memaksakan diri memenuhi
kewajibanku beramal, bekerja, dan berjuang untuk menegakkan dan menjunjung
tinggi perintah tuhan. Aku sangat yakin seyakin-yakinnya bahwa memperbaiki
urusan yang terlanjur salah dan disalahgunakan atau diselewengkan adalah
merupakan kewajiban setiap manusia, terutama kewajiban umat Islam.” - Kewajiban Setiap
Manusia “Aku ini sudah tua, berusia lanjut,
kekuatanku pun sudah sangat terbatas. Tapi, aku tetap memaksakan diri memenuhi
kewajibanku beramal, bekerja, dan berjuang untuk menegakkan dan menjunjung
tinggi perintah tuhan. Aku sangat yakin seyakin-yakinnya bahwa memperbaiki
urusan yang terlanjur salah dan disalahgunakan atau diselewengkan adalah
merupakan kewajiban setiap manusia, terutama kewajiban umat Islam.” - Muhammadiyah
untuk Semua “Menjaga dan memelihara Muhammadiyah
bukanlah suatu perkara yang mudah. Karena itu aku senantiasa berdoa setiap saat
hingga saat-saat terakhir aku akan menghadap kepada Illahi Rabbi. Aku juga
berdoa berkat dan keridlaan serta limpahan rahmat karunia Illahi agar
Muhammadiyah tetap maju dan bisa memberikan manfaat bagi seluruh ummat manusia
sepanjang sejarah dari zaman ke zaman.” - Teruslah
Menuntut Ilmu Pengetahuan & Kembali Kepada Muhammadiyah “Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah
pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah
hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan
(dan teknologi) di mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu
kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (propesional)
lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu.” - Kutitipkan
Muhammadiyah “Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku
tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku semua sedangkan aku tidak
memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan kepadamu. Aku hanya memiliki
Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian.” “Karena itu, aku titipkan
Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian
mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar
Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.” - Kuberi Nama
Muhammadiyah “Usaha berjuang dan beramal tersebut
aku lakukan dengan mendirikan persyarikatan yang aku beri nama Muhammadiyah.
Dengan itu aku berharap kepada seluruh umat yang berjiwa Islam akan selalu
tetap mencintai junjungan Nabi Muhammad dengan mengamalkan segala tuntunan dan
perintahnya.” - Khittah KH.
Ahmad Dahlan Tidak Menduakan Muhammadiyah dengan
organisasi lain; Tidak dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela
dan dikritik; Tidak sombong dan tidak berbesar hati jika menerima pujian; Tidak
jubria (ujub, kibir, -takabur- dan ria); Mengorbankan harta benda, pikiran, dan
tenaga dengan hati ikhlas dan murni; Bersungguh hati terhadap pendirian. - Kemunduran Ummat
Menurut KH. Ahmad Dahlan Menurut pendapat KH. Ahmad
Dahlan, kemunduran umat Islam karena sebagian besar umat Islam terlalu jauh
meninggalkan ajaran Islam. Selain itu disebabkan pula oleh kemerosotan akhlak
sehingga penuh ketakutan seperti kambing dan tidak lagi memiliki keberanian
seperti harimau. KH. Ahmad Dahlan berkata:”Karena itu, aku terus memperbanyak
amal dan berjuang bersama anak-anakku sekalian untuk menegakkan akhlak dan
moral yang sudah bengkok. Kusadari bahwa menegakkan akhlak dan moral serta
berbagai persoalan Islam yang sudah bengkok memang merupakan tugas berat dan
sulit.” Lalu beliau melanjutkan: “Namun demikian, jika kita terus bekerta dengan
rajin disertai kesungguhan, kemauan keras, dan kesadaran tugas yang tinggi,
maka insya Allah tuhan akan memberi jalan dan pertolongan-Nya akan segera
tiba.” - Jangan
Tergesa-gesa Menyanggupi Suatu Tugas “Hendaklah
setiap warga Muhammadiyah jangan tergesa-gesa menyanggupi suatu tugas yang
ditetapkan oleh sidang persyarikatan. Telitilah terlebih dahulu keputusan
sidang yang menetapkan engkau untuk melakukan suatu tugas apakah pemenuhan
tugas itu bersamaan dengan tugas yang telah engkau sanggupi sebelumnya. Jika
itu terjadi, hendaklah kau permudah memenuhi tugas dalam waktu yang tidak
bersamaan dengan tugas lainnya, agar engkau tidak mudah mempermainkan keputusan
sidang dengan hanya mengirimkan surat atau memberi tahu ketika mendapati waktu
pemenuhan tugas itu bersamaan dengan tugas lainnya yang telah engkau sanggupi
sebelumnya.” - Jangan Gampang
Memperebutkan Tanah. “Hendaklah engkau tidak
gampang melibatkan diri dalam perebutan tanah sehingga bertengkar dan
berselisih, apalagi bertengkar dan berselisih di muka pengadilan. Jika itu
engkau lakukan, maka Allah akan menjauhkanmu memperoleh rejeki dari tuhan.” - Dokter untuk
Kaum Perempuan. Suatu ketika, KH. Ahmad Dahlan
bertanya kepada anak-anak muda perempuan Muhammadiyah, “Apakah kamu tidak
malu jika auratmu dilihat kaum lelaki?” Anak-anak muda perempuan itu serentak
menjawab bahwa mereka akan malu sekali jika hal itu terjadi. Kiai lalu berkata:
“jika kau malu, mengapa jika kau sakit lalu pergi ke dokter laki-laki, apalagi
ketika hendak melahirkan anak. Jika kau memang benar-benar malu, hendaknya kau
terus belajar dan belajar dan jadilah dokter sehingga akan ada dokter perempuan
untuk kaum perempuan!” - Anak Muda
Muhammadiyah akan Tersebar Ke Seluruh Dunia “Di
masa yang akan datang, anak-anak warga Muhammadiyah tidak hanya akan tersebar
di seantero tanah air, tapi akan tersebar ke seluruh dunia. Penyebaran
anak-anak muda Muhammadiyah tersebut juga bukan semata-mata karena tugas
keilmuan, melainkan juga akibat hubungan perkawinan.” - Alasan Tidak
Memenuhi Tugas. “Jika engkau meminta izin tidak
melakukan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan oleh suatu keputusan sidang
persyarikatan seperti untuk bertabligh, janganlah engkau meminta izin kepadaku,
tapi memintalah izin kepada Tuhan dengan mengemukakan alasan-alasan. Beranikah
engkau mempertanggungjawabkan tindakanmu itu kepada-Nya?” “Jika engkau meminta
izin tidak memenuhi tugas tersebut karena alasan tidak mampu, maka beruntunglah
engkau! Aku akan mengajarkan kepadamu bagaimana memenuhi tugas tersebut. Tapi,
jika engkau meminta izin tidak memenuhi tugas tersebut hanya karena sekedar
enggan, maka tiadalah orang yang bisa mengatasi seseorang yang memang tidak mau
memenuhi tugas. Janganlah persoalan rumah tangga dijadikan halangan memenuhi
tugas kemasyarakatan!”
Sumber Artikel :
Abdul Munir Mulkhan, Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah
Muhammadiyah. (Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah, 2007). Yang dipublikasi oleh: - https://ibtimes.id/14-nasihat-dan-wasiat-kh-ahmad-dahlan/
Tags
cmm